Laman

Sabtu, 05 November 2011

Pengakuan Cinta


Pengakuan Cinta
By: Hye mi
Nama ku Cinta.
Ya begitu orang-orang sering menyebutku. Aku ada dalam setiap hati manusia, bahkan manusia yang paling jahat sekali pun. Meski terkadang ada juga yang tak menyadari keberadaan ku, tapi aku pasti hadir dalam hati mereka.
Cinta.
Begitu mereka menyebutku. Aku hadir di antara hati-hati manusia. Di antara hati atau perasaan seorang anak kepada orang tua nya, orang tua kepada anak nya, seorang teman kepada teman nya, sahabat kepadan sahabat nya, dan seorang kekasih kepada kekasihnya.
Mereka bilang aku datang dengan berbagai macam bentuk. Ada kasih, sayang, dan cinta. Padahal sebenarnya aku datang hanya dengan satu bentuk yaitu Cinta. Nama ku Cinta. Dan mereka harus tau kalau aku selalu datang dengan cinta. Apa pun bentuk perasaan mereka baik kasih atau sayang kepada siapa pun itu adalah cinta hanya berbeda tingkatannya.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan. Mereka mepunyai akal, hati, dan juga nafsu. Mereka itu begitu kompleks, akan tetapi terkadang mereka tidak bisa menyeimbangkan ketiga hal yang terdapat dalam diri mereka tersebut. Sehingga pada akhirnya mereka hancur.
Aku, cinta.  Aku berada dalam hati mereka. Aku tinggal di dalam hati hati manusia. Sebenarnya hati mereka itu ada dua bagian, hati yang baik dan yang buruk.  Aku tinggal dalam bagian hati mereka yang baik, sedangkan dalam bagian hati mereka yang buruk tinggal nafsu.
Sesuai dengan tempat tinggal mereka yang buruk, nafsu itu memiliki karakter yang sangat jahat. Mereka selalu ingin menyakiti aku dan mereka juga selalu ingin menguasaiku. Aku selalu berusaha melawan mereka, akan tetapi sering kali aku kalah karena mereka lebih kuat dari ku. Setelah aku kalah akhirnya aku menjadi tawanan mereka, dan mereka kemudian perlahan-lahan juga berusaha menguasai istana ku,hati tempat aku tinggal. Jika mereka berhasil menguasai nya maka istana ku akan menjadi gelap dan keruh. Aku selalu berusaha melawan mereka, dan aku juga berusaha meminta akal untuk membantuku tapi terkadang akal pun telah di tundukkan oleh nafsu dan ia pun menjadi tawanan sepertiku.
Manusia terkadang tidak bisa membedakan antara aku dan nafsu. Aku sedih. Mereka tidak bisa melihat dan membedakan mana aku yang sebenarnya.  Mereka selalu mengatas namakan aku, mengatas namakan cinta untuk perbuatan yang sama sekali bukan diriku. Mereka mengatasnamakan aku untuk perbuatan yang dilakukan nafsu. Aku sangat sedih.
Aku, Cinta…
Sifatku begitu luhur, tulus, dan murni.
Akan tetapi manusia sering tidak menyadarinya, mereka tidak menyadari sifatku yang sebenarnya.
Pada saat seorang anak adam jatuh cinta pada seorang keturunan hawa, pada awalnya mereka bahagia apalagi kalau cinta mereka bak gayung bersambut. Karena itulah aku, pada hakekat nya aku membawa kebahagiaan kepada setiap hati manusia yang aku datangi.
Hari berganti hari terus berlalu. Mereka menjadi pasangan yang tengah dirundung asmara. Aku selalu menemani hari-hari mereka. tapi dasar manusia! Ia tak sadar bahwa di sampingku ada nafsu. Semakin hari nafsu semakin menguasaiku, berusaha merusak kesucian cinta yang telah aku tebarkan. Ia menguasaiku dan kemudian ia menawan ku dalam genggaman nya.
Mereka, sepasang anak manusia yang tengah di landa asmara tidak sadar bahwa aku telah menjadi tawanan nafsu. Kini nafsu telah menguasai mereka. Ia memperbudak mereka  sampai sampai mereka kehilangan rasio nya.
Cinta….
Mereka melakukan perbuatan yang melanggar norma dan sudah di luar batas. Tapi mereka bilang, mereka melakukan semua itu karena cinta.
Karena aku? Karena cinta?
Tidak!! Aku katakan tidak. Apa yang mereka lakukan sama sekali bukan karena cinta. Sama sekali bukan.
Aku marah, aku kesal, aku sedih.
Mereka selalu mengatasnamakan cinta untuk membenarkan perbuatan mereka yang telah melampaui batas. Mereka selalu menjadikan ku kambing hitam nya. Mereka berzina pun mereka bilang karena cinta.
Padahal itu sama sekali bukan karenaku.
Semua perbuatan mereka yang melampaui batas itu sama sekali bukan karena cinta. Tapi semua itu karena nafsu yang tidak bisa mereka kendalikan.
Mereka biarkan aku menjadi tawanan nafsu tanpa mereka sadari kemudian mereka mengatasnamakan aku atas apa yang telah mereka perbuat atas kehendak nafsu.
Oh manusia…
Apakah mereka tidak juga sadar?.
Aku, Cinta…
Sifatku begitu luhur, tulus, dan murni.  Cinta bukan soal memiliki, cinta juga bukan soal hasrat. Tapi cinta adalah soal hati.
Aku adalah anugerah yang telah diberikan Tuhan ke dalam setiap hati manusia. Tetapi jika prajurit iman mereka tidak mampu melindungku, maka aku akan berubah menjadi musibah karena aku akan menjadi tawanan nafsu.
Cinta adalah anugerah tapi manusialah yang membuatnya berubah menjadi musibah.
Payakumbuh, 07 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar